Senin, 05 Oktober 2015

apakah socrates nabi?


sumber gambar dapat dilihat di sini

APAKAH SOCRATES NABI?
Apakah Socrates Nabi Saw? Itu adalah pertanyaan yang selama ini selalu mengendap dalam pikiran saya. Mengapa saya bertanya seperti itu? Karena waktu saya kecil saya hanya mengenal sosok 25 nabi dan rasul. Saat saya mulai menekuni studi di sebuah kepondokan, saya mendengar dari salah satu guruku bahwa nabi dan rasul tidak hanya 25, tapi ada beberapa. Jika, nabi dan rasul  hanya segitu dan mayoritas mereka berdakwah di timur tengah, apakah di benua lain tidak terjamah dengan ajaran tauhid? Dari situlah saya mulai berpikir, tidak adillah jika Allah Swt–tuhan yang dikenal sebagai Al-‘Adilu tidak mengenalkan ajarannya secara merata. Hanya di timur tengah. Maka, saya mulai berpendapat bahwa di benua lainnya pasti terdapat utusan-utusan Allah SWT, yang mereka telah memiliki misi untuk menyebarkan tauhid.
Socrates dalam catatan sejarah ia adalah seorang filsuf Yunani yang sangat terkenal dengan filsafat-filsafatnya, dan pemikiran filsafatnya kali ini pun masih dipakai oleh kebanyakan orang di dunia. Pemikiran filsafat Socrates turun menurun kepada anak-cucunya begitu pula kepada murid-muridnya, yang akhirnya, mereka memahaminya sebagai pemerbantu tujuan hidup. Salah satu muridnya yang mungkin kita kenal adalah Plato, ia juga termasuk filsuf Yunani yang semua pemikiran filsafatnya dari gurunya–Socrates. Nah, dari Plato ini pulalah ia akan mewariskan ilmunya kepada muridnya. Salah satu murid kesayangannya yaitu Aristoteles pula mengambil pemikiran filsafat dari Socrates.
Apakah kita mengetahui bahwa sistem pemerintahan demokrasi itu dari pemikiran siapa. Ia, demokrasi adalah pemikiran dari Aristoteles, ia menciptakan sistem demokrasi karena ia ingin mendapatkan keadilan yang setara antara  rakyat jelata maupun penguasa. Dengan demokrasi ini kita dapat mendiskusikan sebuah masalah dengan mudah tanpa ada simpang tindih yang membuat satu antara lainnya memiliki kebencian. Aristoteles pulalah berpendapat bahwa makhluk hidup itu asalnya dari benda mati yang akhirnya akan menjadi hidup. Pendapat ini dikenal engan generatio spontae yang artinya “makhluk hidup berasal dari benda mati” pendapat ini pun sesuai dengan ayat Al-Qur’an, yang artinya “maka sesungguhnya telah kami jadikan kamu dari tanah, kemudin dari setetes mani, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar kami jelaskan kepada kamu (QS. Al-Hajj ayat 05)”.
Dari ayat itu telah dejelaskan bahawa awal terbentuknya manusia itu berasal dari tanah, yang tak lain lagi adalah benda mati. Pembentukan tanah itu dimulai dari nenek moyang kita yaitu nabi Adam as., lalu diciptakanlah pasangan untuk hawa, untuk menemani kegelisahan Adam saat itu yang merasa kesepian. Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam yang diambil dari tubuh Adam ketika ia terlelap tidur. Saat Adam bangun dari tidurnya ia kaget disampingnya telah ada seorang yang tidak seperti dia (maksudnya dari fisiknya berbeda dengan Adam). Ia pun bingung, lalu Allah menjelaskan ke Adam siapa wanita itu? Untuk siapa diperuntukkan? Lalu Adam pun mulai terpikat dengan Hawa dari sinilah sejarah terlahirnya manusia.
Di sini saya tidak ingin membahas sebab kenapa Adam diturunkan kemuka bumi. Tetapi, saya hanya menjelaskan kebenaran bahwa pendapat Aristoteles hak. dari surat Al-Hajj ayat 05 menerangkan bahwa awal terciptanya manusia berasal dari benda mati, dan manusia pun dibilang makhluk hidup. Tumbuhan yang termasuk makhluk hidup pun berasal dari tanah (banda mati). Ini dapat kita buktikan ketika kita melihat lahan kosong yang disana tidak ditumbuhi tumbuhan sama sekali, lalu pada hari-hari berikutnya ataupun bertahun-tahun berikutnya kita akan tercengang ketika melihat lahan kosong itu sebenarnya tidak ditumbuhi sebuah tumbuhan sama sekali akhirnya disana terdapat tumbuhan, maupun itu rumput.
Plato juga telah dianggap oleh sebagian besar filsuf Islam sebagai bapak dari semua pemikiran, contohnya, Mulla Shadra yabg dianggap oleh sebagian orang sebagai tokoh yang mewujudkan puncak dari perkembangan filsafat islam. Nabi Muhammad SAW pun telah mengonfirmasikan kebenaran tentang Plato obahwa pemikirannya tidak terlalu melenceng kepada Al-Qur’an maupun dua tradisi (hadist rasulullah), di luar para pemikir Yunani, beberapa pemikir dan filsuf muslim juga telah percaya bahwa berbagai agama di luar agama-agama samawi yang disebut secara eksplisit dalam Al-qur’an sebagai agama-agama ahli kitab, di antara Yudaisme dan kristen. Mereka juga merupakan agama-agama yang didirikan oleh para nabi dan utusan-utusan Allah SWT. Islam pun menakui status khusus Yudaisme maupun kekristenan, karena pendiri mereka adalah nabi sekaligus utusan Allah, yaitu Musa AS dan Isa AS. Tapi sayangnya kedua agama samawi itu tidak ditemukan kebenaran ajarannya, karena telah diselewengkan dengan ajaran kitab yang aslinya. Mak dari itu, islam adalah agama yang ajarannya yang masih murni dan hak, karena dengan perjaaan ketat Allah SWT Al-Qur’an terjaga keasliannya.
socrates
Socrates adalah seorang filsuf dari Athena dari paruh abad ke-5 SM. Orang Athena banyak mengenal Socrates karena kebijakan Socrates dalm menegakkan keadilan yang sehinga mana ia pernah dijadikan seorang hakim hukum. Saat itu pula Socrates menyebar luaskan pemikiran-pemikiran filsafatnya melalui pemuda-pemudi yang akhirnya, mereka akan menjadi murid-muridnya. Buah hasil pemikiran-pemikiran socrates pada awalnya tidak ditulis tetapi ia hanya menyampaikan pemikirannya melalui dialonya dengan murid-muridnya, dan munculnya catatan dialog Socrates itu karena Plato yang menulisnya.
Secara historis, filsafat Socrates mengandung pertanyaan karena Socrates sendiri tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Apa yang dikenal sebagai pemikiran Socrates pada dasarnya adalah berasal dari catatan Plato,Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya. Inilah yang membuat kepastian bahwa pemikiran Socrates berasal dari wahyu yang disampaikan oleh malaikat jibril. Jika kita telusuri makna dari seorang nabi adalah seseorang yan mendapatkan sebuah wahyu yang mana ia ditugaskan untuk menyebarkan wahyunya kepada semua umat. Jadi, bisa dikatakan pula jika Socrates adalah seorang nabiyullah (nabi Allah).
Bukti kedua bahwa Socrates kemungkinan adalah nabi itu dapat dilihat dari kabiasaannya yang wira’i, karena dari segi berpakaiannya yan sederhana dan tanpa memakai alas kaki, dan berkeliling ke kota Athena guna meyebarkan filsafatnya kepada semua orang yang ia temui. Dia melakukan ini pada awalnya didasari satu motif religius untuk membenarkan suara gaib yang didengar seorang kawannya dari Oracle Delphi yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang lebih bijak dari Socrates. Merasa diri tidak bijak dia berkeliling membuktikan kekeliruan suara tersebut, dia datangi satu demi satu orang-orang yang dianggap bijak oleh masyarakat pada saat itu dan dia ajak diskusi tentang berbagai masalah kebijaksanaan. Metode berfilsafatnya inilah yang dia sebut sebagai metode kebidanan. Dia memakai analogi seorang bidan yang membantu kelahiran seorang bayi dengan caranya berfilsafat yang membantu lahirnya pengetahuan melalui diskusi panjang dan mendalam. Dia selalu mengejar definisi absolut tentang satu masalah kepada orang-orang yang dianggapnya bijak tersebut meskipun kerap kali orang yang diberi pertanyaan gagal melahirkan definisi tersebut. Pada akhirnya Socrates membenarkan suara gaib tersebut berdasar satu pengertian bahwa dirinya adalah yang paling bijak karena dirinya tahu bahwa dia tidak bijaksana sedangkan mereka yang merasa bijak pada dasarnya adalah tidak bijak karena mereka tidak tahu kalau mereka tidak bijaksana.
Dalam sejarah ilmu pegetahuan bahwa Socrates terdapat hubungan baik dengan Hermes (nama latin dari nabi Idris AS), ilmu yang dimiliki oleh Hermes ia wariskan semua kepada Socrates, ilmuitu antara lain adalah filsafat, agama, mistisisme, ilmu pengetahuan,  maupun lain sebagainya, dipercaya memancar keluar dari sumber yang sama. Dan bagai orang yang beriman tentu ini ada kaitannya dengan kebijakan dan ilmu pengetahuan dari sang maha Esa atau sang pencipta alam semesta ini.
 Salah satu teori-teori yang membahas tentang siapa Hermes itu, dapat diringkas. Bahwa dalam mesir lama Hermes diyakini adalah Toth, dalam agama yahudi dikenal sebagai ukhnukh,houshang dalam tradisi Persia, dan nabi Idris dalam tradisi Islam. Itu adalah sekilas pengertian sedikit tentang Hermes, jadi dapat dikatakan pula bahwa semua ilmu dari Socrates berasal dari nabi Idris, nabiyullah.
Dalam pendapat lain Socrates, bahwa ia yakin kebaikan dan keburukan ada didalam diri kita. Jiwa kita pun jauh lebih penting bagi hidup kita dari pada tubuh atau keadaan-keadaan external lainnya. Kualitas jiwa kita jauh lebih ditentukan oleh sifat hidup kita, saat bernasib baik maupun buruk, dari pada apakah kita sehat atau sakit, kaya atau miskin. Menegnai sifat alami kebaikan–Socrates nampaknya menjujung tinggi sudut pandang paradoksal yang sangat ketat. Setiap kebaika sepenuhnya terdiri dari pengetahuan, tentang cara terbaik untukl bertindak di area kehidupan tertentu dan alasannya. Socrates tidak menganggap penting aspek-aspek tambahan seperti mendisiplinkan perasaan dan hasrat kita.
Pada usia ke-70 Socrates didakwa oleh raja Athena pada masa itu di hadapan pengadilan Athena dengan cara “tidak hormat”, karena menentang dewa-dewa yang saat itu banyak disembah oleh para penduduk Yunani, tidak hanya itu ia merusak olimpiade pemuda dengan terus-menerus mempertanyakan segala sesuatu tentang ketuhanan. Ia beranggapan politheihsme itu adalah ajaran yang salah, yang benar itu tuhan itu monotheishme, yaitu Allah SWT. Socrates memberikan pembelaan penuh tentang gairah hidup dan filsafatnya dalam Apologi Plato. Untuk kelompok-kelompok filsuf Yunani berbeda yang hidup belakangan, dia adalah teladan baik sebagai penanya yang skeptis yang tak pernah mengaku mengetahui kebenaran maupun sebagai seorang yang bijak, yang mengetahui seluruh kebenaran tentang kehidupan manusia dan kebaikan manusia. Akhirnya dalam keputusan raja Athena Socrates dipenjara dan akan dihukum mati secepatnya.
Socrates sebenarnya dapat lari dari penjara, sebagaimana ditulis dalam Krito, dengan bantuan para sahabatnya namun dia menolak atas dasar kepatuhannya pada satu "kontrak" yang telah dia jalani dengan hukum di kota Athena. Keberaniannya dalam menghadapi maut digambarkan dengan indah dalam Phaedo karya Plato. Kematian Socrates dalam ketidakadilan peradilan menjadi salah satu peristiwa peradilan paling bersejarah dalam masyarakat Barat di samping peradilanYesus Kristus.          

sumber : Peradaban Atlantis Nusantara by Ahmad Yanuana Samantho




10 komentar:

  1. Syukron jazakumullah ,awalnya saya ragu ala memang si sokrates penganut monotheist,saya pertama kali menemukan bahwa sokrates adalah seorang nonotheist dari komik seri tokoh dunia tentang murid beliau yaitu plato

    BalasHapus
  2. Saya kurang paham di bagian terdapatnya hubungan baik antara Sokrates (5 SM) dengan Hermes (Nabi Idris AS). Dalam beberapa teks bacaan saya menemukan kalau Nabi Idris AS hidup jauh sebelum masa kehidupan Sokrates (kalau tidak salah sekitar 35-25 SM). Jadi, bagaimana mungkin keduanya bisa memiliki hubungan baik dan bertukar ilmu?
    Atau mungkin saja Hermes pada masa Sokrates ini bukanlah Nabi Idris AS yang dikenal sebagai Nabi dalam agama Islam.

    BalasHapus
  3. Socrates mungkin buka nabi, tapi utusan (rasul kecil) setingkat wali yg tidak membawa syariat agama.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Maaf kang santri muda, sangat bagus dan menarik tulisanya, telah saya baca awal-ahir, kalau Socrates Nabi mungkin2 saja karena melihat fatwa-fatwanya dan monotheisnya dan hidupnya pada abad ke5 SM dan Ia dihukum raja dengan disuruh meminum racun karena dakwah Shocrates sudah mulai masuk menyebar sehingga kaum-kaum raja atau masyarakat sudah tidak lagi hormat kepada dewa2, Tetapi kalau dihubungkan dengan Hermes yang dimaknai sebagai nabi idris kayaknya tidak nyambung karena nabi Idris termasuk nabi terdahulu yaitu setelah nabi Adam, Syis, Idris ada dalam wikipedia BI Nabi Idris hidup ssekitar: 4533-4188 SM) , jadi terlalu jauh zamanya, kalau berjumpa dengan nabi Yunus, Zakariyya atau Yahya mungkin bisa masuk, kemudian kejanggalan satu lagi dikalimat" Kematian Socrates dalam ketidakadilan peradilan menjadi salah satu peristiwa peradilan paling bersejarah dalam masyarakat Barat di samping peradilan Yesus Kristus" plato sendiri hidup abad ke4 SM, kenapa ada kata-kata: di samping peradilan Yesus Kristus, maksud saya, itu kutipan dari mana?...tulisan platokah atau ...

    BalasHapus
  6. Saya juga berpikiran demikian, kemungkinan socrates merupakan salah satu nabi (utusan Allah) dari yang jumlahnya 124000 orang..
    Mengingat zaman dahulu penyebaran informasi tidak sepesat dan semudah zaman globalisasi sekarang, maka nabi2 yang 124000 tersebut Allah utus ke suku bangsa/tribe masing-masing pada zamannya..
    Hingga datanglah masa kelahiran Nabi besar Muhammad SAW, nabi Akhir Zaman, sebagai penutup para nabi, dimana penyebaran dakwahnya bisa menyebar ke seluruh dunia, dan kedepannya akan menyebar keseluruhan alam semesta.. Wallahua'lam..

    BalasHapus
  7. Terimakasih, saya berpikir demikian juga dan awalnya merasa agak aneh dan ragu, ternyata banyak orang yang berpikiran sama

    BalasHapus
  8. Maaf sblmnya,bukannya athena sudah menganut sistem demokrasi dari abad ke 7sm, di zaman socrates demokrasi sedang mengalami kemerosotan dan plato sendiri seorang pengkritik keras demokrasi, bagaimana caranya demokrasi baru ditemukan saat zamannya aristoteles yg saat itu alexander the great menghancurkan athena?

    BalasHapus
  9. Saya juga sependapat dan benar2 meempertanyakan apakah Socrates ini benar2 Nabi atau bukan, mengingat dia ternyata hanya mengakui satu tuhan, dan ajaran mempercatai satu tuhannya ini diturunkan kepada Plato dan Aristoteles, bahkan bagaimana cara dia meninggal dengan meenrima hukuman raja demi mempertahankan keyakinannya serupa dengaan bagaimana para Nabi meninggal. Yang diragukan adalah mengenai Hermes apakah dia Nabi Idris? dan bahkan dipercayai masyarakat mesir dan Yahudi? sedangkan Nabi Idris diutus sebelum peristiwa banjir bah, dan itu berarti sebelum Mesir dan Yunani ada, Yg menurut saya Paling cocok adalah Nabi yang paling pintar yaitu Nabi Khidir, yg bahkan dia memang diakui oleh orang Yahudi juga, terlebih dia muncul diberbagai masa kenabiana dan berbagai Zaman karena diberi umur yang panjang

    BalasHapus